Rabu, 28 Oktober 2009
Suksesi PILKEOS, MADQ Gelar Debat Kandidat Ketua Osis
Senin, 10 Agustus 2009, Madrasah Aliyah Darul Quran, menggelar acara debat Kandidat Ketua Osis. Acara yang berlangsung di halaman madrasah itu dilaksanakan usai APEL PAGI. “Kegiatan ini dilakukan mengingat masa jabatan Ketua Osis periode 2008-2009 sudah berkahir. Di samping itu, dalam kegiatan ini siswa diharapkan bisa mengambil pelajaran setidaknya mereka bisa belajar demokrasi.” Sementara rencana Pemilihan Ketua Osis (PILKEOS) akan digelar pada Hari Jumat, tanggal 14 Agustus 2009 setelah IMTAQ.
Masing-masing kandidat menyampaikan visi dan misi mereka. Abdussalam (Kandidat No. 1) mempunyai visi “Mandiri, Kreatif, dan Berbudaya”. bahwa kedepan siswa MA. Darul Quran harus patuh terhadap tata tertib sekolah, disiplin yang tinggi, dan kreatif serta berbudaya. Tak jauh beda dengan kandidat No. 2, M. Hamdani dalam visinya mengatakan; melanjutkan apa yang menjadi visi MA. Darul Quran, yakni : “Terampil, Berprestasi, Beriman, dan Islami”. Tak ketinggalan Kandidat No. 3, Mahnan yang merupakan perwakilan dari kelas X, memiliki visi yang disingkat dengan 5 K (Kebersihan, Kerapian, Ketertiban, Kedisiplinan, dan Keindahan), juga dalam programnya nanti akan membudayakan diskusi agama dikalangan siswa. Terakhir kandidat No. 4 Zulfan Wajdi, ia hanya menyampaikan dan mengajak para siswa menjadi insan yang berilmu, berakhlak, dan menjadi manusia yang lebih baik.
OSIS MA. DARUL QURAN GELAR BAZAR,PAMERAN, DAN CEK KESEHATAN GRATIS
Dalam menyambut bulan suci Ramadhan mengadakan berbagai kegiatan yang bernuansa religius, diantaranya ada yang mengadakan pesantren kilat, tadarrus bersama dan sebagainya. Lain halnya dengan MA. Darul Quran begitu memasuki bulan suci Ramadhan sudah melakukan berbagai kegiatan diantaranya setiap pagi sebelum proses belajar mengajar dimulai para siswa diajak melakukan shalat dhuha’, istighotsah dan sedikit mendapat siraman rohani serta diakhiri dengan tadarrus.
OSIS MA. Darul Quran dan jajaran pengurus lainnya bekerjasama dengan KKN/PPL Terpadu IKIP Mataram sebagai fasilitator menggelar sebuah kegiatan sosial religius yaitu “Bazar, Pameran, dan Cek Kesehatan Gratis” dengan mengambil tema “Bersama Kita Peduli Kaum Dhuafa”. Kegiatan ini digelar mulai tanggal 11 - 13 September 2009”.
Kegiatan ini dilakukan sebagai wujud pengabdian MA. Darul Qur’an kepada masyarakat utamanya kaum Dhuafa. Bazar contohnya; beras dijual seharga Rp. 3000/Kg disalurkan 200 Kg, gula Rp. 7500/Kg disalurkan 100 Kg, dan minyak tanah Rp. 2000/Liter disalurkan 209 Liter. Sedangkan pelayanan cek kesehatan gratis bagi masyarakat, bekerjasama dengan Puskesmas Pembantu setempat.
Kegiatan ini bertujuan sebagai wujud pengabdian kami kepada MA. Darul Quran untuk memberikan pelayanan kepada siswa, guru, serta masyarakat sekitar untuk terus mendukung kami dalam berbuat positif. Program ini juga melibatkan seluruh masyarakat untuk melihat kreatifitas dari siswa-siswi.”
Senin, 26 Oktober 2009
KHUTBAH IDUL ADHA
KETELADANAN DAN KETEGUHAN NABIYULLAH IBRAHIM As.
اللهُ أكْبَرُ × 9 اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرًا وَسُبْحَانَ اللَّهِ بُكْرَةً وَأَصِيلاً، لاَ إِلَهَ إِلاًّ اللهُ وَلاَ نَعْبُدُ إِلاَّ إِيَّاهُ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَهَزَمَ الأَحْزَابَ وَحْدَهُ، لاَ إِلَهَ إِلاًّ اللهُ اللهُ أكْبَرُ، الله أكبر وَللهِ الْحَمْدُ.
لْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ إِيَّاهُ نَعْبُدُ وَلَهُ نُصَلِّى وَنَسْجُدُ وَإِلَيْهِ نَسْعَى وَنَحْفِدُ، نَرْجُوْ رَحْمَتَهُ وَنَخْشَى عَذَابَهُ إِنَّ عَذَابَهُ الْجِدَّ بِالْكُفَّارِ مُلْحَقٌ. أَشْهَدُ ألاَّ إِلَهَ إِلاًّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ وأَشْهَدُ أنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اللهم صَلِّ وسَلِّمْ عَلَى سيدنا محمد وَعَلىَ آلِهِ وَأصْحَابِهِ وَمَنْ وَالاَهُ.
أما بعد، أيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمْ وَاخْشَوْا يَوْمًا لاَ يَجْزِي وَالِدٌ عَنْ وَلَدِهِ وَلاَ مَوْلُودٌ هُوَ جَازٍ عَنْ وَالِدِهِ شَيْئًا إِنَّ وَعْدَ اللهِ حَقٌّ فَلاَ تَغُرَّنَّكُمُ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا وَلاَ يَغُرَّنَّكُمْ بِاللهِ الْغَرُورُ
Hadirin sidang sholat Idul Adha yang dimuliakan Allah
Pada pagi yang berbahagia ini, kita kembali diingatkan oleh Allah untuk meneladani perjuangan dan ketabahan nabi Ibrahim telah diabadikan dalam Al-Qur’an yang akan dibaca kaum muslimin hingga hari kiamat. Sejarah rasul yang berjuluk kekasih Allah (Kholilullah) ini , ditulis dengan tinta emas di dalam buku-buku sejarah. Sikap tabah dan teguhnya dalam menjalankan perintah Allah, telah menjadikan nabi Ibrahim sebagai panutan umat sepanjang zaman.
Pernyataan adanya keteladanan Nabiyullah Ibrahim ini diabadikan oleh Allah dalam firman-Nya,
قَدْ كَانَ لَكُمْ أُسْوَةٌ حَسَنَةُ فِيْ إبْرَاهِيْمِ وِالِّذِيْنَ مَعَهُ
“Sesungguhnya telah ada suri tauladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengan-nya “ (QS. Al-Mumtahanah : 4)
Sementara, tentang keharuman namanya sepanjang zaman, pun Allah telah menuturkan dalam firman-Nya,
وَتَرَكْنَا عَليَْهِ فِيْ الأَخَرِيْنَ
Kami abadikan untuk Ibrahim itu (pujian yang baik) di kalangan orang-orang yang datang kemudian. “ (QS. As-Shofat : 108)
Dalam dua ayat ini, sangat jelas bahwa, ternyata Allah sedemikian memuliakan Nabi Ibrahim. Sehingga BEliaulah yang menjadi bapak para Nabi. Lalu mengapakah Allah demikian memuliakannya? Apakah karena keturunannya, ataukah karena hartanya, atau kan karena kekuatannya, keperkasaannya? Ah, ternyata bukan. Rupanya Ibrahim dikenang hingga akhir zaman karena keteguhannya memegang amanah Allah, dan kerelaannya mengorbankan segala miliknya demi Allah SWT.
Hadirin jamaah Idul Adha Rahimakumullah
Sejarah hidup Nabi Ibrahim adalah sejarah manusia yang sukses dalam menjalani hidup, meski ia berangkat dari nol. Sukses berdakwah dalam kondisi sulit dan sukses menjaga amanah ketika telah mulai memanen hasil jerih keringat dakwahnya.
Ia memulai Dakwah sebagai seseorang yang harus berhadapan dengan penguasa yang dzalim dan kuat. Harus melewati hukuman yang berat dan ak memungkinkannya selamat, kecuali atas izin Allah, SWT.
Setia menjaga isterinya yang sedang mengandung keturunannya, menemaninya hingga ke sebuah tempat yang sangat jauh dari daerahnya semula. Menjalani kehidupan dengan normal dan tetap menyerukan ayat-ayat Allah dengan bijaksana, agar umatnya tak kembali lagi ke jalan yang tak di ridhoi Allah.
Akan tetapi saudara-saudara sekalian, bagi Nabi Ibrahim, cobaan yang demikian rupanya belumlah seberapa………… ternyata, cobaan terberatnya adalah ketika ia harus merelakan putera tercintanya, Ismail, untuk dikorbankan, kepada Allah dengan cara disembelih. Putera yang beberapa waktu setelah kelahirannya segera ditinggalkan untuk memenuhi seruan Allah SWT. Kerelaan Nabiyullah Ibrahim untuk menyembelih puteranya inilah yang terus kita peringati hingga sekarang sebagai Idul Adha.
Hadirin Jamaah Idul Adha yang Dirahmati Allah
Dalam konteks kekinian, pengorbanan Nabi Ibrahim tersebut harus tetap kita apresiasikan. Baik dalam bentuk ubudiyah mahdohnya dengan menjalankan haji bagi yang mampu serta berkurban hewan ternak bagi umat Islam yang memiliki cukup kelebihan harta untuk melaksanakannya.
Namun demikian, kita juga harus senantiasa menginterpretasikan keteguhan ketaatan dan katabahan dalam kisah nabi Ibrahim tersebut zaman kita hidup saat ini. Ketabahan Ibrahim untuk merelakan puteranya dapat kita wujudkan dalam kerelaan kita untuk berbagi kebahagiaan dengan para tetangga, lingingkungan dan saudara-saudara umat Islam lainnya di manapun mereka berada. Sebagaimana pula mereka yang berhaji, juga memiliki kegiatan penyembelihan hewan kurban.
Dari sini menjadi jelas bahwa, syariat Allah yang telah dilaksanakan sejak zaman nabi Ibrahim ini memiliki manfaat yang sedemikian luas hingga ke seluruh penjuru jagad. Baik manfaat secara ekonomi, sosial maupun kebudayaan.
Mereka yang berhaji di tanah suci terlibat secara universal dengan umat Islam di seluruh dunia, bahkan dengan umat-umat non Muslim sekali pun. Mereka yang dikaruniai kesempatan berhaji merupakan duta umat Islam dari seluruh pelosok dunia. Mereka menunjukkan kepada umat lain, akan persatuan dan persaudaraan umat Islam
Sementara bagi umat Islam yang sedang tidak berkesempatan menunaikan ibadah haji pada tahun ini, juga tetap memiliki pesan persaudaraan yang harus ditunaikan. Yakni berbagi kebahagiaan dengan mereka yang hidup dalam kekurangan.
Allah SWT berfirman,
لَنْ يَنَالَ اللَّهَ لُحُومُهَا وَلا دِمَاؤُهَا وَلَكِنْ يَنَالُهُ التَّقْوَى مِنْكُمْ
“Daging-daging dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kalianlah yang dapat mencapainya.” (Al-Hajj: 37)
Pesan rohani dalam ayat ini adalah agar kita ikut aktif dan bertanggungjawab untuk menciptakan suasana persaudaraan dan hidup penuh cinta kasih terhadap sesama.
Hadirin Jamaah Idul Adha Rahimakumullah
Kecintaan dan ketaatan adalah dua hal yang tak dapat dipisahkan. Imam Al-Baidhawi berkata, "Cinta adalah keinginan untuk taat", sementara, al-Zujaj berkata, "Cinta manusia kepada Allah dan Rasul-nya adalah mentaati keduanya dan ridha kepada semua perintah Allah dan ajaran yang dibawa oleh Rasul-Nya."
Artinya, kecintaan dan ketaatan kepada Allah tidak mungkin diwujudkan tanpa pengorbanan. Jadi, tak ada cinta tanpa ketaatan, dan tak ada ketaatan tanpa pengorbanan. Demikianlah pesan teragung dalam kisah perintah Penyembelihan Ismail, sang putera Ibrahim AS.
Maka, jika kita mengaku mencintai Allah dan Rasulullah serta mengikuti ajaran-ajaran Islam, maka tentu kita tidak akan menyia-nyiakan kesempatan Idul Adha ini hanya untuk bersenang-senang seorang diri saja. Karena Allah memerintahkan hambanya untuk dapat berbagi karunia dan kesyukuran pada hari yang berbahagia ini. Sebagaimana telah dicontohkan oleh Para nabi dan para ulama hingga saat ini.
Semoga pada hari yang berbahagia ini kita dapat bersama-sama menikmati karunia Allah dengan penuh suka cita dan rasa kasih sayang untuk mensyukuri nikmat Allah bersama-sama. Semoga pra tetangga kita dapat turt menikmati kebahagiaan kita sebagaimana kita juga dapat turut menikmati kebahagiaan mereka dalam jalan yang diridhoi Allah SWT.
semoga Allah mengampuni segala dosa-dosa kita dan melimpahkan seluruh kasih sayangnya kepada kita sekalian, sehingga tercukupi segala hajat kita. agar dapat mengabdi dan beribadah kepada Allah dengan lebih sempurna. Amin Allahumma Amin
أعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطنِ الرَّجِيْمِ. بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ. إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْأَبْتَرُ
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ. وَنَفَعَنِي وَاِيِّاكُمْ بما فيه مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلْ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاوَتَهُ اِنّهُ هُوَ السَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ. فَاسْتَغْفِرُوْا اِنَّهُ هُوَاْلغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
Sumber : On Line (www.nu.or.id)
اللهُ أكْبَرُ × 9 اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرًا وَسُبْحَانَ اللَّهِ بُكْرَةً وَأَصِيلاً، لاَ إِلَهَ إِلاًّ اللهُ وَلاَ نَعْبُدُ إِلاَّ إِيَّاهُ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَهَزَمَ الأَحْزَابَ وَحْدَهُ، لاَ إِلَهَ إِلاًّ اللهُ اللهُ أكْبَرُ، الله أكبر وَللهِ الْحَمْدُ.
لْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ إِيَّاهُ نَعْبُدُ وَلَهُ نُصَلِّى وَنَسْجُدُ وَإِلَيْهِ نَسْعَى وَنَحْفِدُ، نَرْجُوْ رَحْمَتَهُ وَنَخْشَى عَذَابَهُ إِنَّ عَذَابَهُ الْجِدَّ بِالْكُفَّارِ مُلْحَقٌ. أَشْهَدُ ألاَّ إِلَهَ إِلاًّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ وأَشْهَدُ أنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اللهم صَلِّ وسَلِّمْ عَلَى سيدنا محمد وَعَلىَ آلِهِ وَأصْحَابِهِ وَمَنْ وَالاَهُ.
أما بعد، أيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمْ وَاخْشَوْا يَوْمًا لاَ يَجْزِي وَالِدٌ عَنْ وَلَدِهِ وَلاَ مَوْلُودٌ هُوَ جَازٍ عَنْ وَالِدِهِ شَيْئًا إِنَّ وَعْدَ اللهِ حَقٌّ فَلاَ تَغُرَّنَّكُمُ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا وَلاَ يَغُرَّنَّكُمْ بِاللهِ الْغَرُورُ
Hadirin sidang sholat Idul Adha yang dimuliakan Allah
Pada pagi yang berbahagia ini, kita kembali diingatkan oleh Allah untuk meneladani perjuangan dan ketabahan nabi Ibrahim telah diabadikan dalam Al-Qur’an yang akan dibaca kaum muslimin hingga hari kiamat. Sejarah rasul yang berjuluk kekasih Allah (Kholilullah) ini , ditulis dengan tinta emas di dalam buku-buku sejarah. Sikap tabah dan teguhnya dalam menjalankan perintah Allah, telah menjadikan nabi Ibrahim sebagai panutan umat sepanjang zaman.
Pernyataan adanya keteladanan Nabiyullah Ibrahim ini diabadikan oleh Allah dalam firman-Nya,
قَدْ كَانَ لَكُمْ أُسْوَةٌ حَسَنَةُ فِيْ إبْرَاهِيْمِ وِالِّذِيْنَ مَعَهُ
“Sesungguhnya telah ada suri tauladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengan-nya “ (QS. Al-Mumtahanah : 4)
Sementara, tentang keharuman namanya sepanjang zaman, pun Allah telah menuturkan dalam firman-Nya,
وَتَرَكْنَا عَليَْهِ فِيْ الأَخَرِيْنَ
Kami abadikan untuk Ibrahim itu (pujian yang baik) di kalangan orang-orang yang datang kemudian. “ (QS. As-Shofat : 108)
Dalam dua ayat ini, sangat jelas bahwa, ternyata Allah sedemikian memuliakan Nabi Ibrahim. Sehingga BEliaulah yang menjadi bapak para Nabi. Lalu mengapakah Allah demikian memuliakannya? Apakah karena keturunannya, ataukah karena hartanya, atau kan karena kekuatannya, keperkasaannya? Ah, ternyata bukan. Rupanya Ibrahim dikenang hingga akhir zaman karena keteguhannya memegang amanah Allah, dan kerelaannya mengorbankan segala miliknya demi Allah SWT.
Hadirin jamaah Idul Adha Rahimakumullah
Sejarah hidup Nabi Ibrahim adalah sejarah manusia yang sukses dalam menjalani hidup, meski ia berangkat dari nol. Sukses berdakwah dalam kondisi sulit dan sukses menjaga amanah ketika telah mulai memanen hasil jerih keringat dakwahnya.
Ia memulai Dakwah sebagai seseorang yang harus berhadapan dengan penguasa yang dzalim dan kuat. Harus melewati hukuman yang berat dan ak memungkinkannya selamat, kecuali atas izin Allah, SWT.
Setia menjaga isterinya yang sedang mengandung keturunannya, menemaninya hingga ke sebuah tempat yang sangat jauh dari daerahnya semula. Menjalani kehidupan dengan normal dan tetap menyerukan ayat-ayat Allah dengan bijaksana, agar umatnya tak kembali lagi ke jalan yang tak di ridhoi Allah.
Akan tetapi saudara-saudara sekalian, bagi Nabi Ibrahim, cobaan yang demikian rupanya belumlah seberapa………… ternyata, cobaan terberatnya adalah ketika ia harus merelakan putera tercintanya, Ismail, untuk dikorbankan, kepada Allah dengan cara disembelih. Putera yang beberapa waktu setelah kelahirannya segera ditinggalkan untuk memenuhi seruan Allah SWT. Kerelaan Nabiyullah Ibrahim untuk menyembelih puteranya inilah yang terus kita peringati hingga sekarang sebagai Idul Adha.
Hadirin Jamaah Idul Adha yang Dirahmati Allah
Dalam konteks kekinian, pengorbanan Nabi Ibrahim tersebut harus tetap kita apresiasikan. Baik dalam bentuk ubudiyah mahdohnya dengan menjalankan haji bagi yang mampu serta berkurban hewan ternak bagi umat Islam yang memiliki cukup kelebihan harta untuk melaksanakannya.
Namun demikian, kita juga harus senantiasa menginterpretasikan keteguhan ketaatan dan katabahan dalam kisah nabi Ibrahim tersebut zaman kita hidup saat ini. Ketabahan Ibrahim untuk merelakan puteranya dapat kita wujudkan dalam kerelaan kita untuk berbagi kebahagiaan dengan para tetangga, lingingkungan dan saudara-saudara umat Islam lainnya di manapun mereka berada. Sebagaimana pula mereka yang berhaji, juga memiliki kegiatan penyembelihan hewan kurban.
Dari sini menjadi jelas bahwa, syariat Allah yang telah dilaksanakan sejak zaman nabi Ibrahim ini memiliki manfaat yang sedemikian luas hingga ke seluruh penjuru jagad. Baik manfaat secara ekonomi, sosial maupun kebudayaan.
Mereka yang berhaji di tanah suci terlibat secara universal dengan umat Islam di seluruh dunia, bahkan dengan umat-umat non Muslim sekali pun. Mereka yang dikaruniai kesempatan berhaji merupakan duta umat Islam dari seluruh pelosok dunia. Mereka menunjukkan kepada umat lain, akan persatuan dan persaudaraan umat Islam
Sementara bagi umat Islam yang sedang tidak berkesempatan menunaikan ibadah haji pada tahun ini, juga tetap memiliki pesan persaudaraan yang harus ditunaikan. Yakni berbagi kebahagiaan dengan mereka yang hidup dalam kekurangan.
Allah SWT berfirman,
لَنْ يَنَالَ اللَّهَ لُحُومُهَا وَلا دِمَاؤُهَا وَلَكِنْ يَنَالُهُ التَّقْوَى مِنْكُمْ
“Daging-daging dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kalianlah yang dapat mencapainya.” (Al-Hajj: 37)
Pesan rohani dalam ayat ini adalah agar kita ikut aktif dan bertanggungjawab untuk menciptakan suasana persaudaraan dan hidup penuh cinta kasih terhadap sesama.
Hadirin Jamaah Idul Adha Rahimakumullah
Kecintaan dan ketaatan adalah dua hal yang tak dapat dipisahkan. Imam Al-Baidhawi berkata, "Cinta adalah keinginan untuk taat", sementara, al-Zujaj berkata, "Cinta manusia kepada Allah dan Rasul-nya adalah mentaati keduanya dan ridha kepada semua perintah Allah dan ajaran yang dibawa oleh Rasul-Nya."
Artinya, kecintaan dan ketaatan kepada Allah tidak mungkin diwujudkan tanpa pengorbanan. Jadi, tak ada cinta tanpa ketaatan, dan tak ada ketaatan tanpa pengorbanan. Demikianlah pesan teragung dalam kisah perintah Penyembelihan Ismail, sang putera Ibrahim AS.
Maka, jika kita mengaku mencintai Allah dan Rasulullah serta mengikuti ajaran-ajaran Islam, maka tentu kita tidak akan menyia-nyiakan kesempatan Idul Adha ini hanya untuk bersenang-senang seorang diri saja. Karena Allah memerintahkan hambanya untuk dapat berbagi karunia dan kesyukuran pada hari yang berbahagia ini. Sebagaimana telah dicontohkan oleh Para nabi dan para ulama hingga saat ini.
Semoga pada hari yang berbahagia ini kita dapat bersama-sama menikmati karunia Allah dengan penuh suka cita dan rasa kasih sayang untuk mensyukuri nikmat Allah bersama-sama. Semoga pra tetangga kita dapat turt menikmati kebahagiaan kita sebagaimana kita juga dapat turut menikmati kebahagiaan mereka dalam jalan yang diridhoi Allah SWT.
semoga Allah mengampuni segala dosa-dosa kita dan melimpahkan seluruh kasih sayangnya kepada kita sekalian, sehingga tercukupi segala hajat kita. agar dapat mengabdi dan beribadah kepada Allah dengan lebih sempurna. Amin Allahumma Amin
أعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطنِ الرَّجِيْمِ. بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ. إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْأَبْتَرُ
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ. وَنَفَعَنِي وَاِيِّاكُمْ بما فيه مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلْ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاوَتَهُ اِنّهُ هُوَ السَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ. فَاسْتَغْفِرُوْا اِنَّهُ هُوَاْلغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
Sumber : On Line (www.nu.or.id)
PIDATO BAHASA ARAB
الخطبة باللغة العربية
" الحكمة من المصيبة "
يقرئها الطالب اللغة من المدرسة العالية
فى برنامج المحاضرة فى مدرسة العالية بدارالقرآن بعكل كل يوم الجمعة
• المحترمون رئيس المدرسة العلية
• المحترمون رئيس المحاضرة
• المحترمون ايها الخطباء والمستمعون الكرام
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمدلله الذى حلل التوحيد وحرم الشرك ويريد من عباده موحدين ولم يرضى من عباده المشركين. والصلاةوالسلام على خير النبي المصطفى الداعى إلى الناس ليعبدوه وحده ويتبذون الشرك والضلال.
ايهاالإخوةالكراوالأساتذةالمحبوبون
في السنوات الأخيرة ، كثيرة من المصيبة التي ضربت فى بلادنا. من وطأة كارثة تسونامي ، لهجوم من الرياح والفيضانات وانهيار الأراضي ، حتى وقوع الزلزال ، وانهيار للاحتفاظ بالمياه
مثل الغضب الطبيعة مع الجشع البشري بشراهة استغلال غير توقف. على الأقل ، من بعض هذه الأحداث التي يمكن أن نتخذها درسا الكوارث دائما لماذا يحدث لنا. ربما لأننا سنجد العديد من الآراء لماذا حدث ذلك. الجيولوجي ، ربمايمكن أن يقول "هذا مجرد العادية الطبيعية. " ربما سيكون علامة من الدورآخرالزمان" هذه الاحداث هي تغيير علامة من علامات العصر." ولكن هذا هو الرأي ، وغرامة ، وإذا كنا نعتقد ، ولكن ليس يجب علينا أن تقي.
ايهاالإخوةالكراوالأساتذةالمحبوبون
على الرغم من كل السلوك البشري ، والرعاية ، وفقا للقرآن ،هذه الكوارث ، كارثة هو الحكم الذي تم وصفه من قبل الله والشروط التي وضعها الله سبحانه وتعالى. قال الله تعالى سورة التوبة ٥١:
قُلْ لَنْ يُصِيْبَنَا إلاَّ مَا كَتَبَ اللهُ لَنَا هُوَ مَوْلاَنَا وَعَلَى اللهِ فَاْليَتَوَكَّلِ اْلمُؤْمِنُوْنَ
في هذه الآية ، يؤكد الله عزوجل أن كل ذلك يحدث في كل حال الله المبين. فى عون الله نصرنا.
ثم لماذا الله تصيب الكوارث على شعبه؟ والذين يعتقدون في العبادة الحقيقية للمذهب والحق؟ ولماذا ليس للكافرين يصيبون الكوارث؟ اماجوابه هو ، لأن وراء كل مصير ، يجب أن يكون هناك معنا خفيا. بما في ذلك في بعض الكوارث التي ضربنا. ولإخواننا الذين عانوا ولكن لا يزال على قيد الحياة على الأقل أن تكون قادرة ان يأخذ الحكمة من ما حدث لهم.
ايهاالإخوةالكراوالأساتذةالمحبوبون
اولئك الذين نجوا من الكارثة هم الذين محظوظة لأنها لا تزال لديها فرصة في نبهت من قبل الله. أولئك الذين التأهل تعطى الفرصة من قبل الله من أجل تحسين نوعية من الايمان ، والايمان والحياة. ما زالت لديهم الوقت ليطلب المغفرة من الله لجميع الاخطاء وافعلوا الخيرات لبقية حياته ليسلب الخطايا.
الكارثة أصبح اللوم لأولئك الذين نجوا ، وكذلك بالنسبة لأولئك الذين يعيشون بعيدا عن الساحة. والذين ليسوا من المتضررين من الكوارث ، ومحاكمة من آثار الكوارث. تلك القاوند يجب أن تساعد بالضجر. أولئك الذين يعيشون مسؤولا عن جثة المتوفى. أولئك الذين لا يزال لديهم الكثير من الممتلكات ، ويجب توفير الغذاء والملبس والمساعدة مع جميع قدراته لأولئك الذين فقدوا كل شيء. إطعام الجياع ، والملبس للعراة وأولئك الذين يقدمون لهم مكانا للعيش. كما قال رسول الله ص- م :
حَقُّ الْمُسْلِمِ عَلَى الْمُسْلِمِ سِتٌّ قِيلَ مَا هُنَّ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ إِذَا لَقِيتَهُ فَسَلِّمْ عَلَيْهِ وَإِذَا دَعَاكَ فَأَجِبْهُ وَإِذَا اسْتَنْصَحَكَ فَانْصَحْ لَهُ وَإِذَا عَطَسَ فَحَمِدَ اللَّهَ فَسَمِّتْهُ وَإِذَا مَرِضَ فَعُدْهُ وَإِذَا مَاتَ فَاتَّبِعْهُ
الكارثة هي التحذير من الله على المؤمنين ، لكننا غالبا ما تفشل لتشغيل الأمر. هذاالتحذير كان غالبا ما ينظر إليها من خلال العديد من الأحداث التي كثيرا ما تعاني فى بلادنا. ولكننا لم تكن دائما ان نقادر على تحسين والمواقف والأعمال. وبعض من المؤسف أن هذا حدث هو نتيجة لأفعالناوالشعبية.
ايهاالإخوةالكراوالأساتذةالمحبوبون
إذا كانت طبيعة بلدنا مكسورة ، من الذي يفسدها؟ طبعا نحن نملك هو نفسدها. ليس بشعوبية الآخر ، لأن شعوبية الآخرلا يمكن أن يفسد بلدنا من منطقتنا إلا سنستأذن لهم.
قال الله تعالى سورة الروم ٤١:
ظَهَرَ الفَسَادُ فِيْ الُبَرِّ وَاْلبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أيْدِي النَّاسِ لِيُذِيْقَهُمْ بَعْضَ اَّلذِيْ عَمِلُوْا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُوْنَ
وأما لنا جميعا ، سلسلة من المصائب التي قد تحدث ينبغي أن تكون تذكرة بأن الكوارث يمكن أن يحدث لدينا مكان ، إن شاء الله. لأننا يجب أن نصلي دائما ، أن يتقرب إلى الله ، وأطلب الصفح قد تضفي دائما والغفران لنا جميعا مخالصا.
وإذا، فإن الله يعطي تحذيرا لنا جميعا لنعود الى الطريق الصحيح. الإنسان الإجراءات التي تم الكثير من الضرر الذي يلحق بالبيئة. البشر جشعون ، ودائما تدمير الطبيعة والأسباب كثيرة من الأضرار البيئية. تحذير من الله في شكل كوارث يدل على أن الله لا يزال يحب عبيده ورغبتهم في العودة الى الطريق الله.
لأنه ، ان تدمير الطبيعة هو دائما يتسبب في خسارة للشعب من حوله ، لا سيما الصغار. لذا ، الذي هو أقوى لحماية الضعفاء. الذي لديه الوقت لمساعدة الذين هم في ضائقة ، والذين نجوا من ان تكون على استعداد لمساعدة المتضررين من الكارثة الأشقاء.
ينبغي لنا أن نخاف اذا لم يساعد ، عندما نستطيع ، يجب علينا أن نخجل على الله اذا لم نساعد الأقارب الذين هم المشكلة ، ونحن وجود الكثير من حرية التصرف. وقد قال النبي ص - م :
لَيْسَ مِنَّا مَنْ لاَ يَهْتَمْ بِأُمُوْرِ اْلمُسْلِمِيْنَ
وبالتالي ، فإن الشعب للوحدة ووحدة المسلمين أن يكون أكثر قوة بعد مرور الكارثة ، ما اذا كنا نستطيع أن ندرك أن هناك دائما حكمة وراء كل الأحداث التي تبدو رهيبة. الكارثة هي اختبار للمسلمين ، وأنها لم تصبح مثل تصويررسول الله ص - م :
الْمُؤْمِنُ لِلْمُؤْمِنِ كَالْبُنْيَانِ يَشُدُّ بَعْضُهُ بَعْضًا
لأن هاأولئك الذين لقوا حتفهم في أنقاض يسقط شرط ، والغرق والحروق والولادة والموت في آلام في البطن هو المدرجة في فئة الاستشهادية ، لأنهم نازا وأن تظل راسخة الإيمان بالله
هذا هو ما يتعين علي أن أقول لكم قد يكون من المفيد لنا جميعا. ثم أخير الكلام
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته
" الحكمة من المصيبة "
يقرئها الطالب اللغة من المدرسة العالية
فى برنامج المحاضرة فى مدرسة العالية بدارالقرآن بعكل كل يوم الجمعة
• المحترمون رئيس المدرسة العلية
• المحترمون رئيس المحاضرة
• المحترمون ايها الخطباء والمستمعون الكرام
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمدلله الذى حلل التوحيد وحرم الشرك ويريد من عباده موحدين ولم يرضى من عباده المشركين. والصلاةوالسلام على خير النبي المصطفى الداعى إلى الناس ليعبدوه وحده ويتبذون الشرك والضلال.
ايهاالإخوةالكراوالأساتذةالمحبوبون
في السنوات الأخيرة ، كثيرة من المصيبة التي ضربت فى بلادنا. من وطأة كارثة تسونامي ، لهجوم من الرياح والفيضانات وانهيار الأراضي ، حتى وقوع الزلزال ، وانهيار للاحتفاظ بالمياه
مثل الغضب الطبيعة مع الجشع البشري بشراهة استغلال غير توقف. على الأقل ، من بعض هذه الأحداث التي يمكن أن نتخذها درسا الكوارث دائما لماذا يحدث لنا. ربما لأننا سنجد العديد من الآراء لماذا حدث ذلك. الجيولوجي ، ربمايمكن أن يقول "هذا مجرد العادية الطبيعية. " ربما سيكون علامة من الدورآخرالزمان" هذه الاحداث هي تغيير علامة من علامات العصر." ولكن هذا هو الرأي ، وغرامة ، وإذا كنا نعتقد ، ولكن ليس يجب علينا أن تقي.
ايهاالإخوةالكراوالأساتذةالمحبوبون
على الرغم من كل السلوك البشري ، والرعاية ، وفقا للقرآن ،هذه الكوارث ، كارثة هو الحكم الذي تم وصفه من قبل الله والشروط التي وضعها الله سبحانه وتعالى. قال الله تعالى سورة التوبة ٥١:
قُلْ لَنْ يُصِيْبَنَا إلاَّ مَا كَتَبَ اللهُ لَنَا هُوَ مَوْلاَنَا وَعَلَى اللهِ فَاْليَتَوَكَّلِ اْلمُؤْمِنُوْنَ
في هذه الآية ، يؤكد الله عزوجل أن كل ذلك يحدث في كل حال الله المبين. فى عون الله نصرنا.
ثم لماذا الله تصيب الكوارث على شعبه؟ والذين يعتقدون في العبادة الحقيقية للمذهب والحق؟ ولماذا ليس للكافرين يصيبون الكوارث؟ اماجوابه هو ، لأن وراء كل مصير ، يجب أن يكون هناك معنا خفيا. بما في ذلك في بعض الكوارث التي ضربنا. ولإخواننا الذين عانوا ولكن لا يزال على قيد الحياة على الأقل أن تكون قادرة ان يأخذ الحكمة من ما حدث لهم.
ايهاالإخوةالكراوالأساتذةالمحبوبون
اولئك الذين نجوا من الكارثة هم الذين محظوظة لأنها لا تزال لديها فرصة في نبهت من قبل الله. أولئك الذين التأهل تعطى الفرصة من قبل الله من أجل تحسين نوعية من الايمان ، والايمان والحياة. ما زالت لديهم الوقت ليطلب المغفرة من الله لجميع الاخطاء وافعلوا الخيرات لبقية حياته ليسلب الخطايا.
الكارثة أصبح اللوم لأولئك الذين نجوا ، وكذلك بالنسبة لأولئك الذين يعيشون بعيدا عن الساحة. والذين ليسوا من المتضررين من الكوارث ، ومحاكمة من آثار الكوارث. تلك القاوند يجب أن تساعد بالضجر. أولئك الذين يعيشون مسؤولا عن جثة المتوفى. أولئك الذين لا يزال لديهم الكثير من الممتلكات ، ويجب توفير الغذاء والملبس والمساعدة مع جميع قدراته لأولئك الذين فقدوا كل شيء. إطعام الجياع ، والملبس للعراة وأولئك الذين يقدمون لهم مكانا للعيش. كما قال رسول الله ص- م :
حَقُّ الْمُسْلِمِ عَلَى الْمُسْلِمِ سِتٌّ قِيلَ مَا هُنَّ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ إِذَا لَقِيتَهُ فَسَلِّمْ عَلَيْهِ وَإِذَا دَعَاكَ فَأَجِبْهُ وَإِذَا اسْتَنْصَحَكَ فَانْصَحْ لَهُ وَإِذَا عَطَسَ فَحَمِدَ اللَّهَ فَسَمِّتْهُ وَإِذَا مَرِضَ فَعُدْهُ وَإِذَا مَاتَ فَاتَّبِعْهُ
الكارثة هي التحذير من الله على المؤمنين ، لكننا غالبا ما تفشل لتشغيل الأمر. هذاالتحذير كان غالبا ما ينظر إليها من خلال العديد من الأحداث التي كثيرا ما تعاني فى بلادنا. ولكننا لم تكن دائما ان نقادر على تحسين والمواقف والأعمال. وبعض من المؤسف أن هذا حدث هو نتيجة لأفعالناوالشعبية.
ايهاالإخوةالكراوالأساتذةالمحبوبون
إذا كانت طبيعة بلدنا مكسورة ، من الذي يفسدها؟ طبعا نحن نملك هو نفسدها. ليس بشعوبية الآخر ، لأن شعوبية الآخرلا يمكن أن يفسد بلدنا من منطقتنا إلا سنستأذن لهم.
قال الله تعالى سورة الروم ٤١:
ظَهَرَ الفَسَادُ فِيْ الُبَرِّ وَاْلبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أيْدِي النَّاسِ لِيُذِيْقَهُمْ بَعْضَ اَّلذِيْ عَمِلُوْا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُوْنَ
وأما لنا جميعا ، سلسلة من المصائب التي قد تحدث ينبغي أن تكون تذكرة بأن الكوارث يمكن أن يحدث لدينا مكان ، إن شاء الله. لأننا يجب أن نصلي دائما ، أن يتقرب إلى الله ، وأطلب الصفح قد تضفي دائما والغفران لنا جميعا مخالصا.
وإذا، فإن الله يعطي تحذيرا لنا جميعا لنعود الى الطريق الصحيح. الإنسان الإجراءات التي تم الكثير من الضرر الذي يلحق بالبيئة. البشر جشعون ، ودائما تدمير الطبيعة والأسباب كثيرة من الأضرار البيئية. تحذير من الله في شكل كوارث يدل على أن الله لا يزال يحب عبيده ورغبتهم في العودة الى الطريق الله.
لأنه ، ان تدمير الطبيعة هو دائما يتسبب في خسارة للشعب من حوله ، لا سيما الصغار. لذا ، الذي هو أقوى لحماية الضعفاء. الذي لديه الوقت لمساعدة الذين هم في ضائقة ، والذين نجوا من ان تكون على استعداد لمساعدة المتضررين من الكارثة الأشقاء.
ينبغي لنا أن نخاف اذا لم يساعد ، عندما نستطيع ، يجب علينا أن نخجل على الله اذا لم نساعد الأقارب الذين هم المشكلة ، ونحن وجود الكثير من حرية التصرف. وقد قال النبي ص - م :
لَيْسَ مِنَّا مَنْ لاَ يَهْتَمْ بِأُمُوْرِ اْلمُسْلِمِيْنَ
وبالتالي ، فإن الشعب للوحدة ووحدة المسلمين أن يكون أكثر قوة بعد مرور الكارثة ، ما اذا كنا نستطيع أن ندرك أن هناك دائما حكمة وراء كل الأحداث التي تبدو رهيبة. الكارثة هي اختبار للمسلمين ، وأنها لم تصبح مثل تصويررسول الله ص - م :
الْمُؤْمِنُ لِلْمُؤْمِنِ كَالْبُنْيَانِ يَشُدُّ بَعْضُهُ بَعْضًا
لأن هاأولئك الذين لقوا حتفهم في أنقاض يسقط شرط ، والغرق والحروق والولادة والموت في آلام في البطن هو المدرجة في فئة الاستشهادية ، لأنهم نازا وأن تظل راسخة الإيمان بالله
هذا هو ما يتعين علي أن أقول لكم قد يكون من المفيد لنا جميعا. ثم أخير الكلام
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته
PROFIL LANGUAGE LABORATORY MA. DARUL QUR'AN
BAGI ANTUM YANG KESULITAN DALAM MENTERJEMAHKAN KALIMAT KEDALAM BAHASA ASING, KAMI MENAWARKAN SOLUSI DAN JASA MENTERJEMAHKAN DALAM 3 BAHASA (INGGRIS, ARAB, DAN JEPANG)CUKUP ANDA MENGIRIMKAN KAMI TEKS DALAM BENTUK BAHASA INDONESIA, MAKA KAMI AKAN SEGERA MENTERJEMAHKANNYA. JANGAN LUPA MENGIRIMKAN ALAMAT E-MAIL ANDA. PENAWARAN INI DALAM RANGKA PROMO SITUS BLOG SEKOLAH KAMI YANG BARU DI BUKA. BURUAN SELAMA PROMO INI BERLAKU SAMPAI BULAN DESEMBER. TRIM'S
Minggu, 25 Oktober 2009
Profil MA. Darul Qur'an Bengkel
Madrasah Aliyah Darul Qur'an merupakan salah satu Lembaga di bawah naungan Yayasan Pondok Pesantren Darul Qur'an Bengkel yang didirikan oleh Hadratus Syaikh Almarhum TGH.M. Shaleh Hambali. Lembaga ini berdiri sejak tahun 1989 pada waktu yang menjabat sebagai Kepala Pertama MA. Darul Qur'an adalah Drs. H. Achmad Izzi (1989 – 1990), selanjutnya tongkat estapet kepemimpinan dilanjutkan oleh GT. Usman (1990 – 2001), Drs. Suhaidi (2001 – 2008), dan H. Muhtasar, S.Pd. (2008 – sekarang).
Adapun status lembaga ini adalah TERAKRIDITASI No. 28/Akr.MA/B/IV / 2006 yang dalam perkembangannya MA.Darul Qur'an saat ini telah membuka 3 Jurusan yaitu Jurusan Bahsa, IPA, dan IPS dimana lembaga ini telah dilengkapi dengan berbagai fasilitas pendukung diantaranya Perpustakaan, Laboratorium Bahasa 16 KBU, dan Laboratorium Komputer 10 KBU. Jumlah guru 34 orang sesuai dengan spesialisanya. Pada tahun ajaran 2008/2009 jumlah siswa 312 siswa dengan perincian masing-masing kelas X 3 kelas, kelas XI 3 kelas, dan kelas XII tiga kelas. Pada Tahun Ajaran 2008/2009 Lembaga ini meluluskan siswa baik mereka yang duduk di jurusan Bahasa, IPA, maupun IPS dengan tingkat kelulusan 100 %.
Kegiatan-kegiatan siswa :
1. Hari Jum'at IMTAQ diisi dengan Muhadlarah menggunakan 4 Bahasa (Indonesia, Inggris, Arab, dan Jepang)
2. Ekstrakulikuler diisi dengan Kepramukaan, Seni Bela Diri, dan Seni Baca Al-Qur'an
Prestasi yang pernah diraih antara lain :
1. Juara I MTQ Tingkat Pelajar se-Kabupaten Lombok Barat
2. Juara I MTQ Tingkat Pelajar Se-Provinsi NTB
3. Juara I Lomba Menulis Essai Tingkat Nasional
4. Juara I Lomba Pencak Silat Antar Pelajara Tingkat Provinsi
5. Juara I Lomba Gerak Jalan Indah Tingkat Pelajar se-Desa Bengkel
dan masih banyak prestasi-prestasi lain yang tidak bisa disebutkan satu persatu
Di era kepemimpinan Drs. Suhaidi, Lembaga ini telah menjadi Induk Kelompok Kerja Madrasah (KKM) yang menaungi kurang lebih 9 madrasah tingkat Aliyah meliputi wilayah kecamatan Labuapi, Kediri, dan Gerung.
MAKALAH METODE DISKUSI DALAM PEMBELAJARAN
Disampaikan Oleh : Akhmad Zahroni, S.Ag
pada POSBA Pekan Orientasi Siswa Baru)
MA. Darul Qur’an Bengkel
Tahun Ajaran 2009/2010
Metode diskusi ialah suatu cara penyampaian bahan pelajaran dan guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan atau menyusun berbagai alternatif pemecahan masalah. Dalam kehidupan modern ini banyak sekali masalah yang dihadapi oleh manusia; sedemikian kompieksnya masalah tersebut sehingga tak mungkin hanya dipecahkan dengan satu jawaban saja. tetapi kita harus menggunakan segala pengetahuan kita untuk memberi pemecahan yang terbaik. Ada kemungkinan terdapat lebih-dari satu jawaban yang benar sehingga harus menemukan jawaban yang paling tepat di antara sekian banyak jawaban tersebut.
Kecakapan untuk memecahkan masalah dapat dipelajari.-Untuk iru siswa harus dilatih sejak kecil. Persoalan yang kompleks sering kita jumpai dalam kehidupan bermasyarakat, karenanya dibutuhkan pemecahan atas dasar kerjasama. Dalam hal ini diskusi merupakanjalan yang banyak memberi kemungkinan pemecahan terbaik. Selain memberi kesempatan untuk mengembangkan ketrampilan memecahkan masalah, juga dalam kehidupan yang demokratis kita diajak untuk hidup bermusyawarah, mencari keputusan-keputusan atas dasar persetujuan bersama. Bagi anak-anak, latihan untuk peranan peserta dalam kehidupan di masyarakat.
A. Penggunaan Metode Diskusi
Seperti telah disinggung sekilas, bahwa metode tanya jawab dengan diskusi saling mencakup tetapi berbeda. Ada pertanyaan yang mengandung unsur diskusi, tetapi ada yang tidak. Dengan diskusi guru berusaha mengajak siswa untuk memecahkan masalah. Untuk pemecahan suatu masalah diperlukan pendapat-pendapat berdasarkan pengetahuan yang ada, dengan sendirinya kemungkinan terdapat lebih dari satu jawaban, malah mungkin terdapat banyak jawaban yang benar. agar mendapatkan gambaran yang jelas, marilah kita perhatikan contoh pertanyaan-pertanyaan berikut ini :
1. Bilamanakah bahasa Indonesia digunakan sebagai bahasa kesatuan di negara kita ?
2. Mengapa peserta Sipenraaru maupun PMDK pada tahun ini menurun ?
3. Apakah siaran teievisi sebaiknya d’iurus oleh Pemerintah, atau swasta ataukah sebagian
pemerintah sebagian swasta ?
4. Mengapa burung hantu tidak berdaya pada waktu siang?
5. Siapakah di antara kalian yang setuju diadakan ulangan secara mendadak ?
6. Beberapa orang guru mengeluh bahwa daya tampung di sekolah mereka sangat berbatas.
Jalan keluar apakah yang kiranya dapat ditempuh untuk mengatasi keadaan itu ?
7. Bentuk acara yang bagaimanakah yang akan kamu pilih untuk memperingati hari
kemerdekaan di sekolah kita?
8. Berapakah perbandingan antara angka kelahiran dan kematian penduduk dunia pada saat
lahirnya bayi yang ke-5 milyar ?
9. Mengapa pada saat ini banyak remaja laki-laki yang memakai perhiasan?
10. Jalan apakah yang dapat ditempuh untuk mengurangi penderitaan rakyat di Afrika Selatan?
Perhatikanlah sifat-sifat pertanyaan di atas. Pertanyaan no. 1,4 dan 8 memerlukan jawaban berfakta, jadi pertanyaan tersebut bukan diskusi melainkan tanya-jawab. Pertanyaan no. 5 hanya memerlukan pemungutan suara, tidak akan menjadi diskusi bila guru tidak meminta pendirian serta alasan siswa. Nomor 3 dan 9 meminta pertimbangan tentang fakta-fakta, maka diskusi menjadi hidup, karena akan muncul berbagai pandangan yang dapat dibenarkan. Sedangkan nomor 6, 7 dan 10 membutuhkan rencana bertindak dari pihak siswa, dan mengandung kemungkinan jawaban lebih dari satu.
Pertanyaan-pertanyaan yang baik untuk metode diskusi :
1) Menguji kemungkinan jawaban yang dapat dipertahankan lebih dari sebuah.
2) Tidak menanyakan “Manakah jawaban yang benar” tetapi lebih menekankan kepada
“mempertimbangkan dan-membandingkan”. Misalnya : Manakah kiranya yang paling
baik. pemecahan mana yang mungkin lebih berhasil. manakah yang akan lebih
memberikan manfaat.
3) Menarik minat anak dan sesuai dengan taraf kemampuan/umurnya.
B. Peranan Guru atau Pemimpin Diskusi
Kemungkinan-kemungkinan jawaban yang bagajmana yang dapat dirumuskan oleh kelas terhadap suatu masalah ? Selama diskusi pemimpin atau guru kelas melihat adanya sejumlah jawaban yang mungkin, kemudian memilih jawaban yang dianggap merupakan jawaban yang setepat tepatnya. Hal manakah yang telah diterima oleh suara terbanyak sebagai persetujuan? Tindakan apakah yang sudali direncanakan ? Siapa yang melaksanakan, dan bilamana ?
C. Kebaikan Metode Diskusi
1) Siswa belajar bermusyawarah
2) Siswa mendapat kesempatan untuk menguji tingkat pengetahuan masing-masing
3) Belajar menghargai pendapat orang lain
4) Mengembangkan cara berpikir dan sikap ilmiah
D. Kekurangan/Kelemah an Metode Diskusi
1) Pendapat serta pertanyaan siswa dapat menyimpang dari poko persoalan
2) Kesulitan dalam menyimpulkan sering menyebabkan tidak ada penyelesaian.
3) Membutuhkan waktu cukup banyak.
E. Jenis-jenis Diskusi
1) Buzz Group
Suatu kelas yang besar dibagi ke dalam beberapa kelompok kecil 4 atau 5 orang. Tempat duduk diatur sedemikian rupa sehingga siswa saling berhadapan untuk memudahkan pertukaran pendapat. Diskusi ini dapat diadkan di tengah-tengah atau akhi
2) Fish Rowt
Diskusi terdiri dari beberapa orang peserta yang dipimpin oleh seorang ketua. Tcmpat duduk diatur setengah lingkaran dengan dua atau tiga kursi kosonu menghadap peserta, seolah-olah menjaring ikan dalam sebuah mangkuk (fish boxvli. Kelompok pendengar yang ingin menyumbangkan pikiran dapat duduk di kursi kosong tersebut. Ketua mempersilahkan berbicara dan setelah selesai kembali ketempat semula.
3) Whole Group
Suatu kelas merupakan satu kelompok diskusi dengan jumlah anggota tidak lebih dari 15
anggota.
4) Syndicate group
Suatu kelas dibagi menjadi beberapa kelompok kecil yang terdiri dari 3-6 orang. Guru menjelaskan garis besar masalah dengan aspek-aspeknya. kemudian tiap kelompok bertugas membahas suatu aspek tertentu dan membuat kesimpuian untuk diiaporkan dalam sidang pleno serta didiskusikan lebih lanjut.
5) Brainstorming
Merupakan suatu diskusi di mana anggota kelompok bebas menyumbangkan ide-ide baru terhadap suatu masalah tertentu. di bawah seorang ketua. Semua ide yang sudah masuk dicatat. untuk kemudian diklasifikasikan menurut suatu urutan tertentu. Suatu saat mungkin ada diantara ide baru tersebut yang dirasa menarik untuk dikembangkan.
6) Informal debate
Kelas dibagi menjadi dua team yang agak sama besarnya unluk memperdebatkan suatu bahan yang problematis, tanpa memperhatikan peraturan diskusi panel.
7) Colloqinin
Merupukan suatu kegiatan dimana siswa mahasiawa dihadapkan pada nara sumber untuk
mengajukan pertanyaan. selanjutnya mengandung pertanyaan-penanyaan tambahan dari
sisxva. mahasisxva yang lain. Pelajaran dengan maksud untuk memperjelas bahan pelajaran yang telah diterima.
Pemimpin diskusi dapat dipegang oleh guru sendiri, tetapi dapat juga diserahkan kepada siswa bila guru ingin memberi kesempatan kepada siswa unluk belajar memimpin. Kecakapan memimpin diskusi memang harus dilatih, bila kita menginginkan keberhasilan suatu diskusi. Seseorang .yang belum berpengalaman memimpin diskusi, suatu saat dapat menjadi kebingungan apabila terjadi pembicaraan yang jauh menyimpang dari pokok persoalan. Dapat pula terjadi. seseorang yang senang berbicara akan menguasai seluruh pembicaraan sehingga tidak memberi kesempatan kepada teman yang lain untuk Tnengemukakan pendapat. Demikian pula diantara peserta diskusi saling bertentangan pendapatnya, bagi pemimpin yang belum trampil, tidak dapat mencarikan jalan tengah sehingga seringkali diskusi berakhir lanpa adanya suatu kesimpulan yang jelas. Bila siswa belum pernah mengenal lata cara diskusi, rnereka akan berbicara secara serempak atau spontan menanggapi bila ada suatau pendapat yang menarik. Juga serins terjadi beberapa siswa belum memahami persoalan .sehingga memberikan komentar yang menyimpang dan berkepanjangan. Akibat suasana menjemukan dan tidak dapat-melihat kemajuan-kemajuan apa yang telah dicapai.
Pemimpin diskusi yang baik, akan sanggup dengan cepat mengambil tindakan menghadapi ketimpangan-ketimpangan tersebut diatas. Untuk itulah para siswa perlu dilatih untuk memperoleh ketrampilan pemimpin yang pada hakikatnya dapat dipelajari.
Prof. DR. Winarno Surakhmad dalam bukunya “Metodologi Guruan Nasional” mengemukakan tiga peranan pemimpin diskusi ialah sebagai :
1) Pengatur lalu lintas
2) Dinding penangkis
3) Penunjuk jalan
4) Pemimpin sebagai pengatur lalu lintas
Sebagai seorang pemimpin. la berhak untuk :
- Menunjukkan pertanyaan-pertanyaan kepada anggota
- Menjaga agar tidak semua anggota bicara secara serempak
- Mencegah dikuasai’nya pembicaraan oleh orang-orang tertentu yang gemar berbicara
- Membuka kesempatan bagi anggota yang pemalu atau pendiam untuk menyumbangkan ide-ide mereka
- Mengatur sedemikian sehingga setiap pembicaraan dapat ditangkap dengan jelas oleh pendengar.
Dari peran tersebut, dapat kita lihat bahwa pemimpin akan belajar memahami sifat-sifat para peserta. la akan belajar bagaimana mendorong si pendiam untuk ikut serta dan bagaimana mencegah anggota yang senang berbicara dan membuka kesempatan bagi anggota lain secara merata. Untuk membatasi orang yang senang berbicara, misalnya dapat dikatakan : “Baik. saya rasa pendapat anda itu telah dituangkan dengan jelas, coba mari kita lihat beberapa pendapat yang lain”. Atau kepada si pendiam : “Tina, kami belurn mendapat kesempatan mendengarkan pemikiranmu tentang hal ini, bagaimana pendapatmu ?”. Di sini pemimpin harus dapat mengatur pembicaraan dengan bijaksana sehingga tidak menimbulkan rasa tertekan, marah, dan rendah diri.
Pemimpin sebagai dinding penangkis
Dalam peran ini di ibaratkan seorang pemain tenis yang berlatih memukul bola pada dinding, selalu memantul kembali. Demikian pula pemimpin diskusi senantiasa menerima pertanyaan-pertanyaan dari para peserta dan dipantulkan kembali ke dalarn kelompok. Dia sendiri tidak selalu menjawab langsung setiap pertanyaan yang penting. Bila ada pertanyaan yang muncul, pemimpin dapat mengatakan ya, ini pertanyaan yang baik, bagaimana pendapat anda sekalian mengenai hal ini ?”.
Kepada si pendiam :”Mungkin, Rini akan mengemukakan pendapat atau anggota yang lain?”. Bila sudah memperoleh jawaban, maka jawaban tersebut dilontarkan kembali kepada para peserta untuk dimintakan pendapat mereka pada suatu saat mungkin diskusi mengalami jalan buntu, maka pada kesempatan itu pemimpin atau Guru dapat bertindak sebagai penasihat dan memberi jawaban sehingga soal-soal pokok yang sedang didiskusikan dapat dilanjutkan
Dalam diskusi sering terjadi siswaan tidak menyadari struktur pokok diskusi -mereka, atau tidak memahami pokok masalah yang didiskusikan sehingga mudah timbul pertanyaan-pertanyaan yang menyimpang dari garis pembicaraan. Mereka kehilangan pegangan dan tidak melihat hasil-hasil yang sudah dicapai. Atau tidak disadari bahwa telah tiba saatnya untuk menarik kesimpulan- dan menetapkan langkah-langkah. Kewajiban pemimpin diskusilah untuk memahami dengan seksama struktur diskusi yang baik sehingga ia dapat menunjukkan jalan lurus bila terjadi penyimpangan. Dengan demikian pemimpin mempunyai kewajiban menuntun anggota dalam menentukan langkah-langkah pemecahan masalah. Langkah-langkah yang perm dipahami dan dipakai sebagai pedoman menuntun diskusi kelas adalah:
- Apakah masalah yang dihadapi?
Pemimpin’periu mengetahui dengan jelas permasalahan yang dihadapi. Bila perlu ditulis di papan tulis sebelum diskusi dimulai sehingga peserta senantiasa melihat tujuan diskusi.
- Soal-soal penting mana yang terdapat dalam masalah itu?
Kalau dalam diskusi terdapat pandangan yang berbeda, ada baiknya pandangan-pandangan tersebut ditulis pula. Faedahnya, siswa dapat melihat kekurangan-kekurangannya dan mencoba memperbaiki -sebelum diskusi dilanjutkaan. Dapat terjadi seluruh peserta tidak tahu dengan pasti faktor tertentu yang dapat dipakai untuk memecahkan masalah. Faktor serupa ini terpaksa dicari dari sumber-sumber lain atau dari nara sumber yang mengetahui.
8) Panel
Merupakan suatu diskusi orang-orang yang dianggap ahli, terdiri dari 3-6 orang dan dipimpin oleh seorang moderator. Para panelis dihadapkan pada para peserta yang hanya berfungsi sebaeai pendengar. Maksudnya untuk memberikan stimulus kepada para peseita akan adanya masalah-masalh yang masih dipecahkan lebih lanjut.
9) Simposium
Merupakan suatu pembahasan masalah yang bersifat lebih formal. Pembahasan dilakukan oleh beberapa orang pembicara (sedikitnya 2 orang) yang sebelumnya telah menyiapakan suatu prasarana dan pembicara yang lain mengemukakan prasarana banding/sanggahan. Suatu pokok persoalan disoroti dari beberapa aspek. yang masing-masing dibacakan oleh prasarana kemudian diikuti sanggahan dan pandangan umiun dari para pendengar. Moderator mengkoordinasi jalannya pembicaraan. Bahasan dan sanggahan itu selanjutnya dirumuskan oleh panitia perumus.
10) Seminar
Merupakan suatu pembahasan yang bersifat ilmiah. Suatu pokok persoalan dibahas secara teoritis, bila perlu dibuka suatu pandangan umum. Berdasarkan kertas kerja yang ada, peserta menjadi beberapa kelompok untuk membahas lebih lanjut. Pimpinan kelompok sewaktu waktu menyimpulkan kerja keiompoknya dan dari hasil-hasil kelompok disusun suatu perumusan oleh panitia perumus yang ditinjau.
pada POSBA Pekan Orientasi Siswa Baru)
MA. Darul Qur’an Bengkel
Tahun Ajaran 2009/2010
Metode diskusi ialah suatu cara penyampaian bahan pelajaran dan guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan atau menyusun berbagai alternatif pemecahan masalah. Dalam kehidupan modern ini banyak sekali masalah yang dihadapi oleh manusia; sedemikian kompieksnya masalah tersebut sehingga tak mungkin hanya dipecahkan dengan satu jawaban saja. tetapi kita harus menggunakan segala pengetahuan kita untuk memberi pemecahan yang terbaik. Ada kemungkinan terdapat lebih-dari satu jawaban yang benar sehingga harus menemukan jawaban yang paling tepat di antara sekian banyak jawaban tersebut.
Kecakapan untuk memecahkan masalah dapat dipelajari.-Untuk iru siswa harus dilatih sejak kecil. Persoalan yang kompleks sering kita jumpai dalam kehidupan bermasyarakat, karenanya dibutuhkan pemecahan atas dasar kerjasama. Dalam hal ini diskusi merupakanjalan yang banyak memberi kemungkinan pemecahan terbaik. Selain memberi kesempatan untuk mengembangkan ketrampilan memecahkan masalah, juga dalam kehidupan yang demokratis kita diajak untuk hidup bermusyawarah, mencari keputusan-keputusan atas dasar persetujuan bersama. Bagi anak-anak, latihan untuk peranan peserta dalam kehidupan di masyarakat.
A. Penggunaan Metode Diskusi
Seperti telah disinggung sekilas, bahwa metode tanya jawab dengan diskusi saling mencakup tetapi berbeda. Ada pertanyaan yang mengandung unsur diskusi, tetapi ada yang tidak. Dengan diskusi guru berusaha mengajak siswa untuk memecahkan masalah. Untuk pemecahan suatu masalah diperlukan pendapat-pendapat berdasarkan pengetahuan yang ada, dengan sendirinya kemungkinan terdapat lebih dari satu jawaban, malah mungkin terdapat banyak jawaban yang benar. agar mendapatkan gambaran yang jelas, marilah kita perhatikan contoh pertanyaan-pertanyaan berikut ini :
1. Bilamanakah bahasa Indonesia digunakan sebagai bahasa kesatuan di negara kita ?
2. Mengapa peserta Sipenraaru maupun PMDK pada tahun ini menurun ?
3. Apakah siaran teievisi sebaiknya d’iurus oleh Pemerintah, atau swasta ataukah sebagian
pemerintah sebagian swasta ?
4. Mengapa burung hantu tidak berdaya pada waktu siang?
5. Siapakah di antara kalian yang setuju diadakan ulangan secara mendadak ?
6. Beberapa orang guru mengeluh bahwa daya tampung di sekolah mereka sangat berbatas.
Jalan keluar apakah yang kiranya dapat ditempuh untuk mengatasi keadaan itu ?
7. Bentuk acara yang bagaimanakah yang akan kamu pilih untuk memperingati hari
kemerdekaan di sekolah kita?
8. Berapakah perbandingan antara angka kelahiran dan kematian penduduk dunia pada saat
lahirnya bayi yang ke-5 milyar ?
9. Mengapa pada saat ini banyak remaja laki-laki yang memakai perhiasan?
10. Jalan apakah yang dapat ditempuh untuk mengurangi penderitaan rakyat di Afrika Selatan?
Perhatikanlah sifat-sifat pertanyaan di atas. Pertanyaan no. 1,4 dan 8 memerlukan jawaban berfakta, jadi pertanyaan tersebut bukan diskusi melainkan tanya-jawab. Pertanyaan no. 5 hanya memerlukan pemungutan suara, tidak akan menjadi diskusi bila guru tidak meminta pendirian serta alasan siswa. Nomor 3 dan 9 meminta pertimbangan tentang fakta-fakta, maka diskusi menjadi hidup, karena akan muncul berbagai pandangan yang dapat dibenarkan. Sedangkan nomor 6, 7 dan 10 membutuhkan rencana bertindak dari pihak siswa, dan mengandung kemungkinan jawaban lebih dari satu.
Pertanyaan-pertanyaan yang baik untuk metode diskusi :
1) Menguji kemungkinan jawaban yang dapat dipertahankan lebih dari sebuah.
2) Tidak menanyakan “Manakah jawaban yang benar” tetapi lebih menekankan kepada
“mempertimbangkan dan-membandingkan”. Misalnya : Manakah kiranya yang paling
baik. pemecahan mana yang mungkin lebih berhasil. manakah yang akan lebih
memberikan manfaat.
3) Menarik minat anak dan sesuai dengan taraf kemampuan/umurnya.
B. Peranan Guru atau Pemimpin Diskusi
Kemungkinan-kemungkinan jawaban yang bagajmana yang dapat dirumuskan oleh kelas terhadap suatu masalah ? Selama diskusi pemimpin atau guru kelas melihat adanya sejumlah jawaban yang mungkin, kemudian memilih jawaban yang dianggap merupakan jawaban yang setepat tepatnya. Hal manakah yang telah diterima oleh suara terbanyak sebagai persetujuan? Tindakan apakah yang sudali direncanakan ? Siapa yang melaksanakan, dan bilamana ?
C. Kebaikan Metode Diskusi
1) Siswa belajar bermusyawarah
2) Siswa mendapat kesempatan untuk menguji tingkat pengetahuan masing-masing
3) Belajar menghargai pendapat orang lain
4) Mengembangkan cara berpikir dan sikap ilmiah
D. Kekurangan/Kelemah an Metode Diskusi
1) Pendapat serta pertanyaan siswa dapat menyimpang dari poko persoalan
2) Kesulitan dalam menyimpulkan sering menyebabkan tidak ada penyelesaian.
3) Membutuhkan waktu cukup banyak.
E. Jenis-jenis Diskusi
1) Buzz Group
Suatu kelas yang besar dibagi ke dalam beberapa kelompok kecil 4 atau 5 orang. Tempat duduk diatur sedemikian rupa sehingga siswa saling berhadapan untuk memudahkan pertukaran pendapat. Diskusi ini dapat diadkan di tengah-tengah atau akhi
2) Fish Rowt
Diskusi terdiri dari beberapa orang peserta yang dipimpin oleh seorang ketua. Tcmpat duduk diatur setengah lingkaran dengan dua atau tiga kursi kosonu menghadap peserta, seolah-olah menjaring ikan dalam sebuah mangkuk (fish boxvli. Kelompok pendengar yang ingin menyumbangkan pikiran dapat duduk di kursi kosong tersebut. Ketua mempersilahkan berbicara dan setelah selesai kembali ketempat semula.
3) Whole Group
Suatu kelas merupakan satu kelompok diskusi dengan jumlah anggota tidak lebih dari 15
anggota.
4) Syndicate group
Suatu kelas dibagi menjadi beberapa kelompok kecil yang terdiri dari 3-6 orang. Guru menjelaskan garis besar masalah dengan aspek-aspeknya. kemudian tiap kelompok bertugas membahas suatu aspek tertentu dan membuat kesimpuian untuk diiaporkan dalam sidang pleno serta didiskusikan lebih lanjut.
5) Brainstorming
Merupakan suatu diskusi di mana anggota kelompok bebas menyumbangkan ide-ide baru terhadap suatu masalah tertentu. di bawah seorang ketua. Semua ide yang sudah masuk dicatat. untuk kemudian diklasifikasikan menurut suatu urutan tertentu. Suatu saat mungkin ada diantara ide baru tersebut yang dirasa menarik untuk dikembangkan.
6) Informal debate
Kelas dibagi menjadi dua team yang agak sama besarnya unluk memperdebatkan suatu bahan yang problematis, tanpa memperhatikan peraturan diskusi panel.
7) Colloqinin
Merupukan suatu kegiatan dimana siswa mahasiawa dihadapkan pada nara sumber untuk
mengajukan pertanyaan. selanjutnya mengandung pertanyaan-penanyaan tambahan dari
sisxva. mahasisxva yang lain. Pelajaran dengan maksud untuk memperjelas bahan pelajaran yang telah diterima.
Pemimpin diskusi dapat dipegang oleh guru sendiri, tetapi dapat juga diserahkan kepada siswa bila guru ingin memberi kesempatan kepada siswa unluk belajar memimpin. Kecakapan memimpin diskusi memang harus dilatih, bila kita menginginkan keberhasilan suatu diskusi. Seseorang .yang belum berpengalaman memimpin diskusi, suatu saat dapat menjadi kebingungan apabila terjadi pembicaraan yang jauh menyimpang dari pokok persoalan. Dapat pula terjadi. seseorang yang senang berbicara akan menguasai seluruh pembicaraan sehingga tidak memberi kesempatan kepada teman yang lain untuk Tnengemukakan pendapat. Demikian pula diantara peserta diskusi saling bertentangan pendapatnya, bagi pemimpin yang belum trampil, tidak dapat mencarikan jalan tengah sehingga seringkali diskusi berakhir lanpa adanya suatu kesimpulan yang jelas. Bila siswa belum pernah mengenal lata cara diskusi, rnereka akan berbicara secara serempak atau spontan menanggapi bila ada suatau pendapat yang menarik. Juga serins terjadi beberapa siswa belum memahami persoalan .sehingga memberikan komentar yang menyimpang dan berkepanjangan. Akibat suasana menjemukan dan tidak dapat-melihat kemajuan-kemajuan apa yang telah dicapai.
Pemimpin diskusi yang baik, akan sanggup dengan cepat mengambil tindakan menghadapi ketimpangan-ketimpangan tersebut diatas. Untuk itulah para siswa perlu dilatih untuk memperoleh ketrampilan pemimpin yang pada hakikatnya dapat dipelajari.
Prof. DR. Winarno Surakhmad dalam bukunya “Metodologi Guruan Nasional” mengemukakan tiga peranan pemimpin diskusi ialah sebagai :
1) Pengatur lalu lintas
2) Dinding penangkis
3) Penunjuk jalan
4) Pemimpin sebagai pengatur lalu lintas
Sebagai seorang pemimpin. la berhak untuk :
- Menunjukkan pertanyaan-pertanyaan kepada anggota
- Menjaga agar tidak semua anggota bicara secara serempak
- Mencegah dikuasai’nya pembicaraan oleh orang-orang tertentu yang gemar berbicara
- Membuka kesempatan bagi anggota yang pemalu atau pendiam untuk menyumbangkan ide-ide mereka
- Mengatur sedemikian sehingga setiap pembicaraan dapat ditangkap dengan jelas oleh pendengar.
Dari peran tersebut, dapat kita lihat bahwa pemimpin akan belajar memahami sifat-sifat para peserta. la akan belajar bagaimana mendorong si pendiam untuk ikut serta dan bagaimana mencegah anggota yang senang berbicara dan membuka kesempatan bagi anggota lain secara merata. Untuk membatasi orang yang senang berbicara, misalnya dapat dikatakan : “Baik. saya rasa pendapat anda itu telah dituangkan dengan jelas, coba mari kita lihat beberapa pendapat yang lain”. Atau kepada si pendiam : “Tina, kami belurn mendapat kesempatan mendengarkan pemikiranmu tentang hal ini, bagaimana pendapatmu ?”. Di sini pemimpin harus dapat mengatur pembicaraan dengan bijaksana sehingga tidak menimbulkan rasa tertekan, marah, dan rendah diri.
Pemimpin sebagai dinding penangkis
Dalam peran ini di ibaratkan seorang pemain tenis yang berlatih memukul bola pada dinding, selalu memantul kembali. Demikian pula pemimpin diskusi senantiasa menerima pertanyaan-pertanyaan dari para peserta dan dipantulkan kembali ke dalarn kelompok. Dia sendiri tidak selalu menjawab langsung setiap pertanyaan yang penting. Bila ada pertanyaan yang muncul, pemimpin dapat mengatakan ya, ini pertanyaan yang baik, bagaimana pendapat anda sekalian mengenai hal ini ?”.
Kepada si pendiam :”Mungkin, Rini akan mengemukakan pendapat atau anggota yang lain?”. Bila sudah memperoleh jawaban, maka jawaban tersebut dilontarkan kembali kepada para peserta untuk dimintakan pendapat mereka pada suatu saat mungkin diskusi mengalami jalan buntu, maka pada kesempatan itu pemimpin atau Guru dapat bertindak sebagai penasihat dan memberi jawaban sehingga soal-soal pokok yang sedang didiskusikan dapat dilanjutkan
Dalam diskusi sering terjadi siswaan tidak menyadari struktur pokok diskusi -mereka, atau tidak memahami pokok masalah yang didiskusikan sehingga mudah timbul pertanyaan-pertanyaan yang menyimpang dari garis pembicaraan. Mereka kehilangan pegangan dan tidak melihat hasil-hasil yang sudah dicapai. Atau tidak disadari bahwa telah tiba saatnya untuk menarik kesimpulan- dan menetapkan langkah-langkah. Kewajiban pemimpin diskusilah untuk memahami dengan seksama struktur diskusi yang baik sehingga ia dapat menunjukkan jalan lurus bila terjadi penyimpangan. Dengan demikian pemimpin mempunyai kewajiban menuntun anggota dalam menentukan langkah-langkah pemecahan masalah. Langkah-langkah yang perm dipahami dan dipakai sebagai pedoman menuntun diskusi kelas adalah:
- Apakah masalah yang dihadapi?
Pemimpin’periu mengetahui dengan jelas permasalahan yang dihadapi. Bila perlu ditulis di papan tulis sebelum diskusi dimulai sehingga peserta senantiasa melihat tujuan diskusi.
- Soal-soal penting mana yang terdapat dalam masalah itu?
Kalau dalam diskusi terdapat pandangan yang berbeda, ada baiknya pandangan-pandangan tersebut ditulis pula. Faedahnya, siswa dapat melihat kekurangan-kekurangannya dan mencoba memperbaiki -sebelum diskusi dilanjutkaan. Dapat terjadi seluruh peserta tidak tahu dengan pasti faktor tertentu yang dapat dipakai untuk memecahkan masalah. Faktor serupa ini terpaksa dicari dari sumber-sumber lain atau dari nara sumber yang mengetahui.
8) Panel
Merupakan suatu diskusi orang-orang yang dianggap ahli, terdiri dari 3-6 orang dan dipimpin oleh seorang moderator. Para panelis dihadapkan pada para peserta yang hanya berfungsi sebaeai pendengar. Maksudnya untuk memberikan stimulus kepada para peseita akan adanya masalah-masalh yang masih dipecahkan lebih lanjut.
9) Simposium
Merupakan suatu pembahasan masalah yang bersifat lebih formal. Pembahasan dilakukan oleh beberapa orang pembicara (sedikitnya 2 orang) yang sebelumnya telah menyiapakan suatu prasarana dan pembicara yang lain mengemukakan prasarana banding/sanggahan. Suatu pokok persoalan disoroti dari beberapa aspek. yang masing-masing dibacakan oleh prasarana kemudian diikuti sanggahan dan pandangan umiun dari para pendengar. Moderator mengkoordinasi jalannya pembicaraan. Bahasan dan sanggahan itu selanjutnya dirumuskan oleh panitia perumus.
10) Seminar
Merupakan suatu pembahasan yang bersifat ilmiah. Suatu pokok persoalan dibahas secara teoritis, bila perlu dibuka suatu pandangan umum. Berdasarkan kertas kerja yang ada, peserta menjadi beberapa kelompok untuk membahas lebih lanjut. Pimpinan kelompok sewaktu waktu menyimpulkan kerja keiompoknya dan dari hasil-hasil kelompok disusun suatu perumusan oleh panitia perumus yang ditinjau.
BIOGRAFI T.G.H.M. SHALEH HAMBALI
(disampaikan pada POSBA MA.Darul Qur’an TP. 2009/2010)
A. Asal-Usul Keluarga
Nama kecilnya adalah Muhammad Shaleh, sedangkan Hambali dibelakang nama tersebut adalah dinisbatkan kepada nama ayahnya yang bernama Hambali. Beliau adalah putra bungsu dari delapan bersaudara, yaitu Abu, Fatimah, Amsiah, Rukiyah, Selamin, Syamsiyah, Khadijah, dan Muhammad Shaleh. Beliau adalah putra dari pasangan Hambali dan Halimah (alias Inaq Fatimah). Muhammad Shaleh dilahirkan pada hari Jum’at tanggal 7 Ramadhan 1313 Hijriyah bertepatan dengan tahun 1893 Masehi. Beliau dilahirkan hampir mirip dengan kelahiran Rasulullah S.A.W., artinya ketika beliau masih dalam kandungan berumur 6 bulan ayahnya dipanggil menghadap oleh Yang Maha Kuasa (meninggal dunia), dan ketika beliau telah lahir dan telah berumur 6 bulan, beliau ditinggal oleh ibundanya tercinta menyusul ayahnya (meninggal dunia). Maka ketika itu jadilah beliau anak yatim piatu yang tidak mempunyai ayah dan ibu. Kemudian beliau diambil dan diasuh oleh pamannya yang bernama H. Abdullah (alias Bapak Rajab)
Muhammad Shaleh dilahirkan dan dibesarkan di lingkungan keluarga yang religius dan taat menjalankan agama. Orang tua beliau adalah warga biasa yang memiliki dedikasi dan loyalitas yang tinggi pada syi’ar Islam dikampungnya, sekalipun bapaknya bukan seorang Kyai (Tuan Guru), tetapi ia dikenal sebagai orang yang memiliki ghirah keislaman yang tinggi dan dikenal sebagai khadam kyai. Lebih lanjut Asmak dalam tulisannya menceritakan :
B. Latar Belakang Pendidikan
Tuan Guru Haji Muhammad Shaleh Hambali mulai belajar mengaji pada usia 7 tahun, beliau belajar agama secara teratur kepada seorang guru Al-Qur’an yang ahli tajwid bernama Ramli alias Guru Sumbawa di Desa kelahirannya Bengkel. Langkah ini merupakan langkah awal dari pola umum dari pendidikan Islam tradisional. Anak-anak seusia beliau kala itu mulai diajarkan membaca alphabet arab. Ini adalah langkah awal yang harus dilewati untuk dapat membaca Al-Qur’an dengan tajwid secara benar.
Seusai belajar pada Ramli, 5 tahun lamanya, beliau melanjutkan pendidikan ke Makkah Al-Mukarramah selama ± 9 tahun, yakni pada tahun 1912 sampai dengan 1921. dan menuntut ilmu agama pada beberapa orang ulama, baik fiqih, tafsir, tasawwuf dan ilmu - ilmu agama yang lain. Keberangkatan beliau ke tanah suci Makkah juga bersama ibu angkatnya (Inaq Rajab – istri H. Abdullah) sampai ibu angkatnya meninggal dunia di Makkah pada bulan haji. Selama menuntut ilmu di Makkah beliau banyak belajar kepada sejumlah ulama terkemuka, diantaranya adalah:
1. Syeich Said al-Yamani
2. Syeich Hasan bin Syeich Said al-Yamani
3. Syeich Alawi Maliki al-Makki
4. Syeich Hamdan al-Maghrabi
5. Syeich Abdusstar Hindi
6. Syeich Said al-Hadrawi Makki
7. Syeich Muhammad Arsyad
8. Syeich Shaleh Bafadhol
9. Syeich Ali Umairah al-Fayumi al-Mishra
Selain kepada ulama-ulama diatas, beliau juga belajar kepada ulama-ulama Indonesia yang bermukim di tanah suci, antara lain :
1. T.G.H. Umar (Sumbawa)
2. T.G.H. Muhammad Irsyad (Sumbawa)
3. T.G.H. Haji Utsman (Serawak)
4. KH. Muchtar (Bogor)
5. KH. Misbah (Banten)
6. T.G.H. Abdul Ghani (Jemberana-Bali)
7. T.G.H. Abdurrahman (Jemberana-Bali)
8. T.G.H. Utsman (Pontianak)
9. T.G.H. Umar (Kelayu-Lombok)
10. T.G.H. Abdul Hamid (Pagutan-Lombok)
11. T.G.H.Asy’ari (Sekarbela-Lombok)
12. T.G.H. Yahya (Jerowaru-Lombok)
Kemudian karena terjadinya pemberontakan keluarga Abdul Aziz bin Sa’ud terhadap Syarif Husain sehingga tidak memungkinkan beliau hidup dengan tenang, maka beliaupun pulang ke Indonesia. Sekembalinya dari tanah suci Makkah beliau langsung terjun ke tengah-tengah masyarakat dengan gerakan dakwah islamiyah melalui pendidikan agama. Kiprah T.G.H.M. Shaleh Hambali di dunia pendidikan berasal dari usaha dan upaya dalam merintis dan mendirikan sebuah lembaga pondok pesantren yang diberi nama Yayasan Perguruan Darul Qur’an di Desa Bengkel, dimana beliau yang menjadi Pembina atau pengasuh semenjak 1921 sampai akhir hayatnya pada tahun 1968. mereka yang belajar (nyantri) tidak saja berasal dari Lombok (NTB) tetapi juga dari Bali. Di tanah suci Makkah, beliau sempat juga mengajar dan muridnya yang di Makkah ini sebagiannya ada yang kembali ke Indonesia dan belajar kembali kepada beliau, misalnya yang berasal dari Bali. Mula-mula yang diajarkan adalah Al-Qur’an dan kitab-kitab agama yang berhaluan Ahlussunnah Wal-Jama’ah, baik yang berbahasa arab maupun yang berbahasa melayu.
Kitab-kitab tasawuf yang banyak dipelajari oleh beliau pada guru-gurunya adalah kitab-kitab yang ditulis oleh Imam Ghazali seperti ; Minhaj al-Abidin, Bidayat al-Hidayat, dan Ihya’ Ulumuddin, ditambah lagi denga kitab Kifayat al-Atqiya’, karangan Sayyid Abu Bakar Bin Muhammad Syata al-Dimyathi yang merupakan komentar dari Kifayat al-Atqiya’ ila Thariq al-Awliya’ karya Zain al-din al - Malibary, kemudian kitab Hidayat al-Salikin dan syair al-Salikin karya Syeich Abdul al-SHAMAD al-Falimbani yang memakai bahasa melayu.
Maka wajarlah kalau karya-karya beliau bahkan dalam hidup kesehariannya, beliau diwarnai oleh hidup sufi baik ilmu maupun amal. Melihat betapa banyak guru beliau dalam berbagai disiplin ilmu keislaman tersebut, tidak heranlah jika beliau menjadi orang yang sangat mencintai ilmu pengetahuan, bahkan beliau berupaya mengajarkan kepada para muridnya, yang pada gilirannya dapat menghantarkan beliau sebagai seorang ulama besar di pulau Lombok.
C. Karya-Karya T.G.H.M. Shaleh Hambali
Semasa hidupnya T.G.H.M. Shaleh Hambali tergolong ulama yang kreatif dan produktif menulis banyak belajar sendiri, menulis, menerjemahkan kitab - kitab yang berbahasa arab kedalam bahasa melayu agar mudah difahami dan diamalkan oleh kaum muslimin yang kebanyakan mereka tidak mengerti bahasa arab khususnya kalangan menengah ke bawah yang sampai saat ini menjadi refrensi masyarakat Desa Bengkel dan sekitarnya.
Tulisan-tulisan beliau sekitar sebelas buah dalam berbagai disiplin ilmu agama ; fiqih, tauhid, tasawuf, hadits, dan do’a-do’a atau wirid-wirid. Bahkan ada do’a yang ditulis oleh beliau dirumah sakit ketika opname menjelang wafatnya. Ketika itu beliau meminta kepada salah seorang anggota keluarga untuk mengambil ballpoint dan sebuah buku tulis. Setelah diantarkan lalu beliau menulis do’a.
Beberapa kitab karya beliau yang dapat diketemukan antara lain ;
1. Ta’lim al-Shibyan Bi Ghayat al-Bayan ; berisi tauhid, fiqih, dan tasawuf, yang ditulis tahun 1354 Hijriyah, dicetak di Surabaya
2. Bintang Perniagaan (fiqih), ditulis tahun 1376 Hijriyah, dicetak di Surabaya
3. Cempaka Mulia Perhiasan Manusia, tulisan tangan, tanpa jelas tahun penulisannya, mengenai akhlaq (tasawuf) yang bersumber dari kitab Bidayat al-Hidayah, karya Imam Ghazali.
4. Wasiat al-Musthafa, terjemahan dari Wasiat al-Musthafa Rasulullah kepada Sayyidina Ali, tulisan tangan
5. Mawa’idh al-Shalihiyah, kitab hadits, terjemah dari kitab Mawaidh al-Usfuriyah Fi al-Ahadits al-Nabawiyah, karya Imam al-Ushfury, ditulis tahun 1364 Hijriyah, diterbitkan di Surabaya
6. Intan Berlian Perhiasan Laki Perempuan, berisi fiqih keluarga, ditulis tahun 1371 Hijriyah, diterbitkan di Surabaya
7. Manzalul al-Amrad, tentang puasa
8. Hidayat al-Athfal, tentang tajwid terjemahan, atau nasehat untuk anak-anak
9. Al-Lu’lu’ al-mantsur, tentang hadits.
D. Kiprah dan Pengabdiannya di Tengah Ummat
Tuan Guru Haji Muhammad Shaleh Hambali adalah termasuk ulama kharismatik dan ahli ibadah, sesuai dengan keahlian yang beliau miliki yakni ahli dalam kitab-kitab klasik, yang lebih menekankan pada kitab-kitab yang berhaluan ahlussunnah wal-jama’ah, baik yang berbahasa arab maupun melayu (Indonesia), bekal yang beliau miliki ketika masih remaja dalam menuntut ilmu di Makkah al-Mukarramah, sangat mendukung serta menunjang keberhasilannya.
Bagi kaum Nahdliyyin, T.G.H.M. Shaleh Hambali sangat akrab di telinga mereka, beliau dikenal sebagai ulama yang bersahaja dan masih memiliki energi dan stamina intelektual yang prima. Bahkan boleh dikatakan beliau adalah ulama ahli ibadah yang sangat teguh pendiriannya terutama pada masalah fiqih yakni pada mazhab Syafi’i.
Dijajaran kepengurusan Nahdlatul Ulama (NU) beliau pernah tercatat sebagai Rois Suriyah Nahdlatul Ulama (NU) Nusa Tenggara Barat, sejak NU menjadi Partai Politik tahun 1952 sampai beliau wafat tahun 1968. Ini menunjukkan bahwa beliau memiliki kelebihan-kelebihan yang jarang dijumpai pada ulama lain yang sezaman dengan beliau khususnya di Nusa Tenggara Barat. Kehidupan beliau benar - benar sarat dengan berbagai aktivitas sosial keagamaan, bahkan juga politik. Yang menarik kesemuanya itu dilaluinya dengan sukses.
Menurut salah seorang putrinya Ustz. Hj. Fatimatuzzahrah, menuturkan sebagai berikut :
“Dirumah ini dan majelis ini, dahulu penuh dengan kegiatan-kegiatan, baik sosial kemasyarakatan seperti penyantunan anak yatim piatu yang tidak kurang dari 100 orang anak, orang-orang jompo, dan orang-orang miskin, baik yang berasal dari desa Bengkel maupun luarnya, yang diberi makan tiap hari, bahkan tamu-tamu penting, wali murid antri-santri dan jama’ah hampir setiap hari datang mengaji, berziarah dan berkonsultasi kepada datok baik mengenai agama maupun lainya. Kesemuanya dilayani oleh beliau dengan baik, sehingga tungku pun jarang padam, karena menghormati tamu-tamu tersebut. Diantara tamu-tamu penting yang pernah berkunjung ke rumah beliau dapat disebutkan ;
1. Presiden RI Pertama, Ir. Soekarno
2. Menteri Agama, KH. Saifudin Zuhri
3. Menteri Koordinator Keamanan, Jenderal AH. Nasution
4. Rois ‘Am PBNU, KH. Wahab Hasbullah
5. Ketua Umum NU, KH. Idham Khalid
6. Ketua PBNU, H. Subhan ZE
7. KH. Ma’shum, ayah KH. Ali Ma’shum
8. KH. Hamid Wijaya, Ketua Anshor
9. KH. Yusuf Hasyim, Putra KH. Hasyim Asy’ari
10. Tokoh NU KH. Anwar Musaddat
11. Gubernur Pertama NTB, R. Aria Ruslan Cakraningrat.
E. Kepergian dan Wasiat T.G.H.M. Shaleh Hambali
Tidak banyak orang mengira, ketika ummat sangat mengharapkan sentuhan sepiritualnya, beliau malah meninggalkan ummat untuk selama-lamanya.
Hampir semua orang terkejut dan hampir tak percaya dengan kepergian beliau, namun menusia hanya berusaha sedang Allah lah penentu segalanya.
T.G.H.M. Shaleh Hambali wafat pada hari Sabtu tanggal 15 Jumadil Akhir bertepatan dengan tanggal 7 September 1968 pada pukul 07.00 WITA.
Sebelum wafat beliau sempat berwasiat kepada keluarga dan segenap santrinya, wasiat itu berbunyi :
Peliharalah Persatuan dan Kesatuan Diantara Sesamamu
Belajarlah Pada Guru Yang Beraliran Ahlussunnah Wal - Jama’ah
Peliharalah Yayasan Perguruan Darul Qur’an dan Usahakanlah Agar Berkembang.
T.G.H.M. Shaleh Hambali tak pernah “Pergi”, karena ilmu dan amalnya terus mengalir dilestarikan oleh para generasi berikutnya.
SISWA MA. DARUL QURAN SABET JUARA DI AJANG GERAK JALAN INDAH
Dalam rangka memeriahkan HUT RI ke-64 bekerjasama dengan mahasiswa IAIN Mataram yang sedang mengadakan KKN di desa bengkel. MA. Darul Quran bengkel dalam kegiatan ini menerjunkan 4 regu; diantaranya 3 regu putra dan 1 regu putri. Dari ke empat regu yang diterjunkan, dua diantaranya mendapat juara. Masing-masing mendapat juara satu dan dua putra dan putri.
Kali ini regu putri-lah yang beruntung. Mereka mendapat juara satu tingkat SMA/MA/SMK. Sedangkan regu putra hanya menjadi runner up (juara II).
Sementara MIDQ menerjunkan beberapa regu dan drum band kebangaannya. Dalam lomba gerak jalan mereka juga mendapat juara satu dan dua, tidak mau kalah dengan regu yang setingkat dengannya yaitu SD yang mana mereka juga menurunkan drum bandnya. Dalam atraksinya drum band MIDQ membawakan beberapa lagu, semantara drum band SD berlaga ala drum band kawakan yang sering diperagakan oleh drum band TNI.
MOS MA. DQ '2009
Pemerintah Kabupaten Lombok Barat mulai tanggal 20 Juli 2009 secara serentak melaksanakan kegiatan Masa Orientasi Siwa yang biasa kita kenal dengan istilah MOS. Sementara MA. Darul Qur’an Bengkel pun juga mengadakan MOS tersebut sejak hari Selasa sampai dengan Kamis (kemarin red.). Dalam kegiatan tersebut para siswa MA. Darul Qur’an Bengkel terlihat antusias mengikutinya, mereka menerima banyak materi yang disampaikan oleh beberapa dewan guru; diantara materi yang mereka terima antara lain : Pengenalan Sekolah, Metode Diskusi, Biografi Pendiri Pondok Pesantren Darul Qur’an (Alm. TGH.M. Shaleh Hambali) dan diakhiri dengan Bhakti Sosial ke berbagai musholla yang ada di sekitar desa Bengkel serta atraksi dari masing-masing kelompok. Di samping itu juga mereka dibekali dengan kegiatan PBB (Pendidikan Baris Berbaris) yang dipandu oleh UKS Pramuka.
Tujuan dari kegiatan MOS kali ini bertujuan tidak lain agar mereka bisa tekun dan rajin apapun yang mereka pilih nantinya untuk menuju pendidikan yang bermutu dan berkualitas sesuai dengan misinya (mempunyai aqidah yang soheh, beribadah dengan sempurna, dan berakhlakul karimah, serta mempunyai keterampilan dan mampu bersaing di luar seiring dengan pesatnya kemajuan ilmu pengetahun dan tekhnologi)
Langganan:
Postingan (Atom)